Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Friday, August 20, 2010

CARA MENGANALISA ITEM TEST

Dalam analisa item test ini yang perlu sekali adalah menghitung daya membeda item dan tingkat kesukaran item. Hal ini sangat berguna untuk meninjau kembali item-item yang telah disusun, apakah item-item test itu terlalu sukar atau terlalu mudah jika soal terlalu sukar atau terlalu mudah maka kurang mampu membedakan mana anak yang pandai atau bodoh, padahal tujuan evaluasi supaya jelas mana anak yang pandai dan kurang pandai. Test ini sudah dianalisa cocok sekali untuk evaluasi sumatif (caturwulan/semsester/EBTA/seleksi).

1. Daya pembeda suatu item (discriminative power of an item)
Daya pembeda suatu item dapat diukur dengan koefisien korelasi historial yang disimbolkan dengan r - bis.
Langkah – langkah menghitung er bis adalah sebagai berikut :
a. Susunlah lembaran jawaban siswa / mahasiswa pengikut ujian secara berturut-turut dari yang memperoleh skor tertinggi .
b. Tentukan 27% dari seluruh lembaran jawaban siswa yang memperoleh skor tertinggi (disebut kelompok H) dan 27 % dari seluruh lembaran jawaban siswa yang memperoleh skor terendah (disebut kelompok L )
c. Buatlah tabel distribusi jawaban yang memuat jumlah siswa yang memilih masing-masing pilihan jawaban (option), baik dari kelompok H maupun kelompok L.
d. Untuk mencari PH : rumusnya ,…………………
PH = Prosentase jumlah siswa kelompok H yang memberikan jawaban yang betul.
RH = Jumlah siswa pada kelompok H yang memberikan jawaban yang betul.
NH = Jumlah siswa pada kelompok H yang diambil dari 27% jumlah semua siswa, yang mempunyai skor tertinggi. Demikian juga halnya jumlah siswa dari kelompok L yang memberikan jawaban yang betul juga dinyatakan dengan persen dan cara dengan rumus
………………….

PL = Prosentase jumlah siswa kelompok H yang memberikan jawaban yang betul
RL = Jumlah siswa pada kelompok H yang memberikan jawaban yang betul.
NL = Jumlah siswa pada kelompok H yang diambil dari 27% jumlah semua siswa, yang mempunyai skor tertinggi.
Untuk mengetahui daya pembeda maka setelah diperoleh PH dan PL maka mencari r – bis dengan menggunakan tabel Normalized Historial Coefficient.
Jika r-bis itu negatif, ini menggambarkan siswa yang pandai tidak bisa menjawab dan siswa yang kurang pandai justru banyak yang menjawab betul. Hal ini bisa terjadi karena :
- kesalahan pengertian guru terhadap pengetahuan yang diajarkan pada siswa
- siswa menerima pengetahuan itu dengan pengertian yang salah
- salah kunci soal

2. Tingkat kesukaran suatu item (difficulty of an item)
Tingkat kesukaran suatu item ditentukan oleh prosentase semua pengikut tes atau ujian yang memberikan jawaban yang betul dan jumlah prosentase siswa pada kelompok H dan L yang memberikan jawaban yang betul dan disimbolkan dengan P. Jadi tingkat kesukaran item dapat dirumuskan sbb :
………………………..

P = index kesukaran item
RH = jumlah siswa pada kelompok H yang memberikan jawaban yang betul
RL = jumlah siswa pada kelompok L yang memberikan jawaban yang betul
NH + NL = jumlah semua test / ujian yang dijadikan bahan analisa item
Makin tinggi nilai P makin mudah soal tersebut begitu juga sebaliknya. Tingkat kesukaran item dikatakan baik jika P yang diperoleh dari item tersebut sekitar 50% tetapi dalam kenyataanya sukar mencari / menyusun item yang akan memperoleh P sekitar 50 % itu. Oleh karena itu, umumnya tingkat kesukaran yang dipakai untuk suatu item ialah : 10% < P < 90%. Jadi maksud dari item itu tidak terlalu sukar atau tidak terlalu mudah.

3. Cara menganalisa item dengan metoda singkat
Yang dimaksud metode singkat disini ialah metode analisa item tanpa memakai 27% dari jumlah lembar jawaban kelompok H maupun L.
Caranya adalah sbb :
a. Susun semua lembar jawaban pengikut test atau ujian secara terurut mulai dari memperoleh score tertinggi sampai terendah
b. Jika pengikut cukup banyak ambil 25 % dari seluruh lembar jawaban yang memperoleh score tertinggi (H) dan 25% lagi dari seluruh lembar jawaban yang memperoleh score terendah (L). Apabila jumlah peserta test tidak banyak, ambil prosentase untuk H dan L lebih dari 25%.
c. Susun pula distribusi jawaban yang betul untuk kelompok H (RH) dan juga untuk kelompok L (RL). Dari data itu dapat dicari validity index yang diperoleh dengan rumus …………………………………………
……………………………….
RH = jumlah siswa pada kelompok H yang memberikan jawaban yang betul
RL = jumlah siswa pada kelompok L yang memberikan jawaban yang betul
NH = jumlah siswa pada kelompok H
Jika seandainya semua siswa pada kelompok H memberikan jawaban yang betuk dan semua siswa pada kelompok L memberikan jawaban yang salah RH = NH dan RL = 0 jadi V = +1. Tetapi sebaliknya bila semua siswa kelompok H jawabannya salah dan semua siswa pada kelompok L jawabannya betul maka RH = 0 dan RL = NH. Jadi V = -1. Soal yang memiliki validity index sama dengan -1 adalah soal terjelek dan tidak valid sama sekali. Sebaliknya item V = +1 adalah item yang paling valid. Validty index suatu item dikatakan baik jika V = 0,20 atau lebih.

1 comment:

  1. The Wizard of Oz: Casino and Resort Review - JMT Hub
    Read our review of The Wizard of 울산광역 출장안마 Oz: 천안 출장안마 Casino and Resort, a casino in The 평택 출장안마 Wizard of Oz: Casino and Resort 경상북도 출장샵 reviews 제주도 출장샵 their

    ReplyDelete